Senin, Maret 17, 2008

Harajuku dan sekitarnya


Harajuku. Siapa sih yang tidak tahu tempat ini? Walaupun belum pernah menginjakkan kaki ke Jepang, saya rasa siapa saja pasti pernah mendengar nama tempat ini. Akhirnya minggu lalu saya sampai juga ke Harajuku. Perjuangan (yep, perjuangan) dimulai dengan membaca peta Tokyo berulang-ulang supaya ga salah naik kereta. Hehe.. Maklum bukan warga Tokyo. Untung Nita udah ngajarin cara naek subway di Tokyo, jadi lumayan lah ga bodoh-bodoh amat. Saya naik JR sampai ke stasiun Harajuku. Dari stasiun keluar melalui pintu keluar Takeshita-dori sampai akhirnya menemukan jalan yang terkenal ramai dengan toko untuk anak muda. Wuihhh.. saya disambut dengan ramai nya orang-orang disana. Tapi menarik sekali karena banyak dari mereka yang berpakaian cukup aneh bagi saya. Hehehe..

Lalu perjalanan saya lanjutkan ke Yoyogi-koen. Tapi sebelum sampai ke taman itu, saya mampir dulu ke Meiji jingu. Agak bingung juga waktu melihat pintu masuk nya, karena banyak sekali pohon-pohon besar seperti hutan di tengah-tengah kota. Kuil ini sendiri adalah salah satu kuil tertua di Jepang. Tapi bangunan yang sekarang ini sudah bukan bangunan yang asli, melainkan restorasi. Tapi tetap tidak mengurangi keindahannya. Jalan menuju kuil nya cukup panjang, tapi sangat sejuk. Pohon-pohon besar ada di kanan kiri jalan dan suasananya tenang sekali, walaupun banyak turis yang datang. Kebetulan lagi hari itu ada yang menikah, jadi sempat melihat sepasang pengantin Jepang gitu disana.




Dari Meiji jingu saya lanjut ke Yoyogi park. Di depan taman ini ada sekelompok bapak-bapak berdandan ala Elvis (lengkap dengan jambul nya. hehe) sambil berjoget dengan musik rock n roll yang diputar kenceeng banget. Karena sudah cape, saya beli okonomiyaki sambil duduk di taman melihat mereka menari-nari. Haha.. Pasti orang-orang bingung melihat saya, duduk makan sendirian sambil nontonin bapak-bapak nari-nari.


Tentunya Harajuku tidak lengkap tanpa "Harajuku girls" yang terkenal itu. Sayang sekali saya hanya melihat sedikit, tapi saya sempat mengambil foto beberapa dari mereka yang sempat saya temukan.




Nahh.. perjalanan dilanjutkan ke Omotesando. S
epanjang jalan ini adalah toko-toko merk luar negeri nan mahal semua. Seperti yang kita ketahui, warga Jepang amat sangat konsumtif dan mampu membeli barang-barang mahal yang di Indonesia paling hanya ada KW nya saja. Hehehe.. Jadi menurut saya jalan ini tidak menarik karena saya tidak mampu beli apapun! Haha.. Tapi ada bangunan baru disini, Omotesando Hills. Katanya sih toko-toko disini lebih terjangkau harganya karena target pasarnya adalah anak muda, tapi ketika saya masuk ternyata sama saja. Mahal! Tapi bangunannya bagus dan kesannya mewah sekali. Terdiri dari 6 lantai diatas tanah dan 6 lantai dibawah tanah. Hebaatt!

Dan begitulah hari minggu saya kali ini. Cerita lain tunggu saja dalam waktu dekat. Sayonara