Hmmm... Dilema pertama waktu mau posting adalah, "Pakai Bahasa Indonesia atau Inggris ya?". Maklum, menurut saya pribadi sebagai seorang translator, bahasa Inggris itu lebih ekspresif. Tapi, saya agak prihatin dengan kenyataan bahwa sekarang semakin banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang berbahasa internasional (dalam hal ini English) dan bahkan ada anak yang bahasa Indonesia nya tidak selancar bahasa inggrisnya dan tidak hapal Pancasila! Saya pernah sampai tercengang waktu saya naik lift dan didalam nya ada keluarga muda dengan 2 orang anak yang berumur (perkiraan saya) sekitar 6 tahun dan 3 tahun. Sang ibu ketika itu bertanya kepada anak nya dalam bahasa Indonesia dan anak-anak itu menjawab dalam bahasa inggris yang amat fasih, tanpa berbicara dalam bahasa Indonesia sedikit pun! Mungkin saya saja yang berlebihan, tapi saya benar-benar tercengang ketika itu. Agak susah untuk dijelaskan memang, tapi yah kejadian ini lumayan berpengaruh buat saya.
Nah, jadi saya memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia sebanyak mungkin. Ada beberapa alasan selain untuk mempertahankan bahasa Indonesia, yaitu pertama saya ingin orang tua dan adik saya (halo pah, mah, dek) bisa ikut membaca dan bertukar pikiran di blog saya ini. Lalu, saya ingin agar siapa saja yang membaca blog saya bisa ikut melestarikan bahasa Indonesia juga. Selain itu yang penting juga adalah untuk meluaskan pangsa pasar (Heidy berbicara layaknya seorang sarjana ekonomi. Haha...) pembaca blog ini jadi siapapun bisa membaca tanpa harus bingung mengartikan. Nahhh dengan alasan ini juga saya memutuskan untuk melakukan posting dalam bahasa Inggris selain juga bahasa Indonesia (dengan catatan sedang tidak malas). Selain supaya siapa saja bisa membaca blog ini, juga supaya kita bisa belajar bersama-sama dan memperlancar bahasa Inggris kita, karena jujur saja tata bahasa saya buruk! Hahaha...
Jadi, selamat membaca!
7 komentar:
Hm hm, agak ironis memang, ketika Bahasa Inggris seringkali dianggap sebagai indikator 'kemajuan', di sisi lain Bahasa Indonesia dianggap sebagai.. bahasa yang sulit digunakan dengan benar? "Duh, bahasa-lo EYD bgt sih? Aneh kedengerannya jadinya..", sounds familiar? (Nah, saya jadi ikutan pakai bhs. Inggris juga.. seperti kata Jeng Heidy, lebih ekspresif.. hahaha.. Tapi saya ini nasionalis sejati lho.. ;) )
Hahaha... saya setuju Irma. (eh2, kalo gw nulis "salam kenal" norak ga? gyahahah)Memang sih di era globalisasi ini English adalah kemampuan mutlak yang dibutuhkan untuk bertahan. Tapi apakah harus dengan mengorbankan bahasa ibu kita sendiri? Hmm... Jadi anak kamu nanti mau disekolahkan dimana? =D
Disekolahkan di sekolah yang saya dirikan! hehehe.. Dan percayalah, saya akan memastikan kalau anak saya tidak hanya akan mampu berbahasa Indonesia dan Inggris saja. Tapi juga bahasa Jawa, Arab, Perancis.... hohohoo..
(jujur nih, gw ga yakin kita bakal tetep terus bisa pake bhs indo yg sesuai dg Ejaan Yang Disempurnakan.. hehehe.. secara kita berdua gt looh..!)
Hahaha.. Kalau begitu saya titip anak saya! Tapi dengan tambahan, harus bisa lancar baca Al-Quran juga yahh..
Yaaahhh... mari kita coba! Tapi memang tujuannya kan supaya kita terbiasa lagi menggunakan bahasa Indonesia (dengan segala ekspresinya) dalam percakapan sehari-hari Irma. Maka EYD tidak diharuskan, tapi disarankan. Hoho,,
wuih itu sih harus kudu musti! hehe.. makanya doakan saya yaa.. bisa mendirikan sekolah untuk calon-calon pemimpin cerdas+terdidik+berbudi+kreatif+kuat+bertakwa masa depan! =D
(this dream is pretty damn serious! ;))
Posting Komentar